BANJARMASIN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan mendukung penuh optimalisasi pariwisata sebagai sumber pertumbuhan baru di banua ini.
Hal ini melihat kondisi pemulihan pertumbuhan ekonomi dan penguatan struktur ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan yang terus membaik hingga sampai saat ini.
“Hasil Growth Diagnostic BI Kalsel, salah satu sektor yang berpotensi dikembangkan adalah pariwisata berbasis alam dan budaya,” ujar Kepala Bank Indonesia Kalsel Imam Subarkah saat diskusi bersama wartawan di Hotel Golden Tulip Galaxy Banjarmasin, Jumat (20/5) sore.
Imam mengatakan, pemerintah perlu mendorong pemulihan aktivitas pariwisata di masa Pandemi melalui implementasi sertifikat CHSE untuk meningkatkan level of confidence wisatawan dalam berwisata.
Hingga akhir 2021, terdapat sebanyak 103 usaha tersertifikasi CHSE di Kalsel. Sertifikasi CHSE pada usaha pariwisata menjadi salah satu pendorong pemilihan aktivitas oleh wisatawan.
Untuk mewujudkan sektor pariwisata sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi Kalsel, koordinasi dan kerjasama antar stakeholder di daerah diperlukan untuk menyiapkan aspek infrastruktur maupun fasilitas pendukung pariwisata.
“Pengembangan pariwisata Kalsel juga perlu diarahkan pada Quality Tourism melalui pengembangan Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas serta Pelaku Usaha dan Promosi,” jelasnya.
Ia pun memberikan apresiasi langkah Gubernur Kalsel dan 13 bupati/walikota di Kalsel mendekati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
“Perlu dukungan pemerintah pusat untuk mengoptimalkan potensi pariwisata di Kalsel,” tambahnya. Rds