Jumat, Juli 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Game Online Penghambat Minat Belajar Siswa

by matabanua
17 Mei 2022
in Opini
0
D:\Data\Mei 2022\1805\8\8\Iswatul Ummah.jpg
Oleh : Iswatul Ummah, Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menurut Slameto (2015:57) menyatakan bahwa “Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati siswa diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Sedangkan menurut Gunarso dalam Khairani (2017:136) menyebutkan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dapat menyebabkan seseorang rajin dalam melakukan sesuatu yang telah menarik daya dirinya. Minat juga biasanya tergantung dengan kondisi sekitar, misalnya tumbuhnya minat belajar pada siswa tergantung pada teman sekitarnya.

Pada era modern saat ini, terlebih setelah munculnya corona virus tahun 2019 silam, proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama beberapa masa yang cukup lama. Dengan adanya pembelajaran daring tersebutlah, maka mau tidak mau, siswa wajib menggunakan handphone. Sejak saat itu, hampir semua siswa mempunyai handphone yang mana handphone tersebut kemungkinan besar berefek kurang baik bagi dirinya sendiri. Hal ini dapat dilihat dalam lingkungan kita sendiri. Hingga saat ini, handphone bisa dikatakan menjadi raja dalam kehidupan. Sebagian besar orang menjadi budak media elektronik tersebut, tak terkecuali pada siswa. Dalam media elektronik tersebut, berbagai informasi apapun dapat ditemukan, berbagai media hiburan baik berupa visual maupun non-visual, bahkan dalam handphone tersebut terdapat berbagai game online yang mana membuat candu semua kalangan, terutama pada kalangan siswa. Hal ini karena pada zaman modern saat ini, kemajuan teknologi sangat berkembang pesat.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\master opini.jpg

Keserentakan Pemilu dan Restorasi Politik Lokal

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\foto opini 1.jpg

Rencana strategis Sistem Kapitalisme-Harga Beras Meroket, Stok Melimpah?

3 Juli 2025
Load More

Kemajuan teknologi telah banyak mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya, khususnya pada kalangan siswa. Saat ini hampir semua siswa memanfaatkan handphone sebagai media permainan online(game online). Game online tersebut sangat menarik perhatian nya dan pada akhirnya menjadikannya kecanduan. Game online lambat laun semakin berkembang sangat pesat dan tentunya semakin banyak dimainkan oleh para siswa dan akhirnya akan berdampak negatif terhadap pola kehidupannya, terutama minat belajarnya. Hal ini dikarenakan mereka selalu memikirkan game online yang dimilikinya.

Game online merupakan sebuah permainan online yang menggunakan internet ketika mengaksesnya. Game online biasanya berupa gambar yang cantik dan keren. Menariknya lagi, gambar dalam game online tersebut tidak hanya dapat ditonton saja, akan tetapi dapat digerakkan sesuai kehendak pemainnya, bahkan dapat dimainkan bersama-sama dengan pemain lainnya. Dengan adanya teman sepermainan tersebut, mereka dapat berkompetisi untuk memperoleh poin tertinggi untuk mendapatkan posisi yang unggul. Tak jarang pula diperlukan sebuah alat untuk mendapatkan poin tinggi tersebut yang biasa disebut dengan diamond. Diamond tersebut biasanya bisa didapatkan dengan pembayaran online. Misalnya free fire, mobile legend, speed drifters, dan lain sebagainya.

Karena pemain game online tersebut biasanya mayoritas adalah siswa, yang mana mereka belum mempunyai kartu atm dan sejenisnya, maka mereka meminta jasa orang untuk membeli diamond. Sebagian besar dari mereka bahkan lebih memilih untuk mengumpulkan jatah uang saku sekolahnya untuk membeli alat online yang diperlukannya daripada untuk membeli makanan. Mereka sering merasa bosan ketika belajar dan mengerjakan tugas karena otaknya selalu memikir game online. Mereka sering abai terhadap kewajibannya sebagai seorang siswa yang kodratnya harus belajar dengan sungguh-sungguh, akan tetapi malah terganggu karena adanya game online tersebut.

Siswa adalah generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa harus mandiri, gigih, tangguh, dan berprestasi. Generasi yang mandiri, gigih, tangguh, dan berprestasi harus rajin dan semangat belajar. Oleh karenanya, sebagai generasi penerus dianjurkan supaya mengisi waktunya dengan hal-hal yang positif. Akan tetapi, dewasa ini generasi tersebut malah menyia-nyiakan waktu emasnya untuk sebuah aktivitas yang tidak berguna, bahkan berdampak buruk bagi kehidupan, misalnya saja permainan game online tersebut.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menyebutkan sebuah kaidah yang artinya “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” (Al Jawabul Kaafi hal. 156). Termasuk kebaikan bagi seorang siswa adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, bersungguh-sungguh dalam belajar dan menggunakan waktunya untuk berbuat kebaikan, sedangkan bermain game online umumnya tidak bermanfaat.

Untuk menghilangkan kebiasaan yang kurang baik tersebut diperlukan suatu tindakan yang tegas agar segera tuntas. Bagi orang tua paling tidak harus memberi batasan waktu bagi anak untuk memegang handphone dan juga mengurangi uang saku anak-anaknya jika malah digunakan untuk keperluan game online saja. Selain itu, jika memungkinkan, orang tua harus memilihkan teman yang ada di sekeliling anaknya, karena lingkungan juga sangat berpengaruh besar. Adapun bagi seorang guru, juga harus menasehati siswanya agar mengurangi penggunaan handphone, atau memberikan tugas yang tidak memerlukan handphone sebagai medianya. Akan tetapi, seperti yang telah kita ketahui, sebuah perubahan itu diawali dari diri sendiri. Jadi seberapa keras yang dilakukan orang disekelilingnya, dengan tidak adanya niat untuk berubah menjadi baik maka semuanya akan sia-sia, tanpa memperoleh hasil apapun.

Seseorang yang waktunya sia-sia, akan menyebabkan hidupnya juga sia-sia. Sebaliknya, seseorang yang waktunya berlimpah kemanfaatan, maka hidupnya akan penuh dengan kelimpahan nikmat. Seperti dawuh Gus Baha yaitu “Hidup yang keren adalah hidup yang pola pikirnya menunggu waktu ibadah sambil melakukan kemanfaatan”.

Berdasarkan pemaparan-pemaparan diatas, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan para generasi penerus bangsa menjadi pribadi yang bermanfaat, pribadi yang tangguh, pribadi yang cinta tanah air dengan cara mendidiknya dengan baik. Salah satunya yaitu dengan cara membatasi penggunaan handphone yang digunakan untuk bermain game online dalam kehidupannya karena hal tersebut sangat berdampak bagi kehidupan seorang siswa.

Tags: game onlineIswatul UmmahMahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA