JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul YasiLimpo menuturkan, pertanian menjadi salah satu sektor yang terus tumbuh selama dua tahun Indonesia dihantampandemi Covid-19. Ia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II2020, sektor pertanian berhasil tumbuh sebesar 16,24 persen.
Menurutnya, hal ini dapat terwujud berkat ontribusi Petrokimia Gresik dalam menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan dalam sektor pertanian. Petrokimia Gresik ini sangat penting, apalagi sudah 50 tahun berjuang. Jadi negara Indonesia yang heb ini, pasti ada tangan Petrokimia Gresik di dalamnya,” ujar Mentan dalam keterangan.
Mentan memaparkan, kinerja sektor pertanian yang tumbuh ditengah pandemi Cvid-19 dapat dilihat dari peningkatan ekspor pertanian selama dua tahun terakhir. Pada 2020 naik 15,79 pesen dan tahun 2021 naik lagi menjadi 38,68 persen.
Selain itu, juga dapat dilihat dari data Niai Tukar Petani (NTP) atau kesejahteraan petani yang sudah berada di level 109 persen dari target yagdicanangkan dalam APBN di level 104-105 persen.
Dengan kinerja pertanian yang tumbuh, produksi bera nasional juga mengalami surplus 9,63 juta ton akhir tahun 2021. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi imor beras, karena pemerintah berhasil memenuhi kebutuhan komoditas pangan utama nasional. “Orang bilang kalau tidak impor beras akan menjadi bencana bagi negeri, ternyata nggak tuh, karena ada Pupuk Indonesiadan Petrokimia Gresik yang bekerja di lapangan,” tegasnya.
Meski kinerja pertanian meningkat, Mentan Syahrul mengakui ada berapa tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Mulai dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMKpada hewan, perubahan iklim yang ekstrem, hingga perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada pasokan bahanbaku pupuk.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengaku, dukungan Pupuk Indonesia terhaap ketahanan pangan diimplementasikan dari penyaluran pupuk bersubsidi yang sesuai dengan regulasi. Dimana aat ini stok pupuk bersubsidi dari Lini I hingga Lini III tersedia 1,4 juta ton.
Di Lini III sendiri, terdapat stok sekitar 400 ribu ton dan angka tersebut secara persentase sudah 137 persen atau melebii dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk ptani hingga tiga pekan kedepan.
“Sedangkan dalam rangka meningkatkan layanan kepada konsumen dalam hal ii petani, tahun ini Pupuk Indonesia tengah menyiapkan 1.000 kios pupuk non-subsidi,” ujarnya.
Bakir menambahkan, dalam rangka memenuhi tantangan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan NPK mencapai 6 juta ton saat ini Pupuk Indonesia terus melakukan peningkatan kapasitas. Dimana akan ada penambahan kapasitas 50 ribu ton dari Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia. Pabrik tersebu nantinya juga akan dioperasikan Petrokimia Gresik yang merupakan pioneer NPK di Indonesia. ant/mb06