
BANJARMASIN – Sering macet dan distribusi pelayanan air bersih terhambat, masih menjadi keluhan pelanggan PDAM Bandarmasih, terutama di wilayah ujung pelayanan atau wilayah pinggiran.
Kondisi ini terjadi akibat pipa tua dengan umur diatas 30 tahunan sehingga tak bisa memberikan peningkatan tekanan pompa dan kelancaran distribusi air bersih hingga ke ujung pelayanan.
Senior Manager Sekretariat Perusahaan PDAM Bandarmasih, Drs.R Sudrajat menjelaskan, seperti krisis air yang terjadi di Tanjung Pagar Banjarmasin Selatan dan Tanjung Berkat Banjarmasin Barat terjadi karena pipa tua sehingga PDAM juga tak bisa meningkatkan tekanan pompa agar bisa mengalir hingga ke ujung wilayah tersebut.
“Makanya sebagai pemeliharaan ini kami sangat hati -hati dalam meningkatkan tekanan, karena resiko jika meningkatan tekanan hingga full akan berdampak para pipa pecah dan berdampak mengganggu distribusi seluruh pelanggan, “katanya, Selasa malam (10/5).
PDAM telah berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh pelanggannya. Upaya pihaknya sebagai kompensasi atas tidak lancarnya air dengan memberikan pelayanan tangki air gratis hingga menyiapkan air di tandon-tandon umum yang disediakan PDAM.
“Sementara ini yang bisa kami lakukan dengan memberikan pelayanan tangki air gratis ke wilayah terdampak serta menyediakan air-air di tandon umum,” katanya
Dijelaskan lagi, banyak faktor yang sering terjadi selain dari tekanan pompa. Apalagi jika umur pipa PDAM yang rata-rata diatas 30 tahun sehingga sangat rawan terjadinya kebocoran.
“Dari seringnya mengalami getaran mobilitas lalulintas juag menjadi penyebab pipa bocor, seperti pipa di Sutoyo S Banjarmasin Barat yang sering bocor karena pengaruh getaran angkutan berat lalulintas,” jelasnya.
Kendala di lapangan dalam pergantian dan peremajaan pipa adalah perijinan dari balai jalan. “Kalau masalah stok pipa kami sediakan, namun karena masalah perijinan pembongkaran jalan juga menjadi kendala dalam perbaikan pipa di wilayah Sutoyo S,” tuturnya.
Saat ini PDAM juga mengalami penyusutan laba. Lima tahun terakhir, laba PDAM terus menurun hingga pada 2021 hanya sekitar Rp 3,51 miliar.
Hal ini menurutnya karena biaya operasional PDAM lebih besar dari pemasukan laba PDAM setiap tahun. “Karena biaya operasional juga naik, namun soal penyertaan modal dan bantuan untuk pengembangan PDAM masih belum pasti,” katanya. Via