
BANJARMASIN- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan sebagai upaya tindak lanjut dengan mengantisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut atau’misterius’yang meresahkan masyarakat.
Pasalnya, penyakit hepatitis akut yang sedang melanda dunia telah masuk Indonesia,setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terifkesi penyakit misterius ini.
Bahkan Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin akan meminta penjelasan kepada Dinkes Kalsel dan pihak terkait lainnya terkait penyakit ini.
“Kita akan segera koordinasi, mempertanyakan sejauh mana penyebaran dan tindakan pencegahan yang dilakukan terhadap penyakit misterius ini,” ujar HM Lutfi Saifuddin ditemui di ruang kerjanya di gedung DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Rabu (11/5).
Menurutnya saat ini memang belum ada dilakukan RDP, namun hanya sebatas komunikasi dengan dinas. Pihaknya pun belum menerima laporan apa pun dari dinas terkait.
“Sampai saat ini belum ada dinas melaporkan,”jelasnya.
Meskipun begitu, pihaknya ujar Lutfi tidak ingin menunggu karena sebagai wakil rakyat lah yang lebih mengetahui keresahan dan aspirasi di masyarakat. Adapun hingga saat ini memang belum ditemui kasus hepatitis misterius di Kalsel, namun upaya pencegahan nyatanya perlu disiapkan Kalsel.
Politisi Partai Gerindta ini menjelaskan untuk penanganan hepatitis ini bisa menggunakan biaya tak terduga (BTT) yang memang disiapkan seperti pada saat antisipasi covid-19.
“Kita tidak menginginkan wabah baru lagi, namun jika ada di harapkan kita sudah siap,” tambahnya.
Selain itu, dirinya juga meminta Dinkes Kalsel untuk mempercepat pembentukan UPTD baru krisis center yang tugasnya melakukan pencegahan-pencegahan berupa tindakan yang diperlukan dalam hal penyakit menular.
“Saat ini sedang berproses yang dipusatkan di Banjarbaru, tugasnya hampir serupa dengan gugus tugas,” ujar.rds