JAKARTA – Permintaan extra flight atau penerbangan tambahan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, bertambah menjadi 720 penerbangan. Bandara Soekarno Hatta dikelola oleh PT Angksa Pura II (Persero).
“Permintaan dari maskapai total extra flight dimintakan selama angkutan Lebaran ini 720 penerbangan,”ungkap Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta, Agus Haryadi, Selasa.
Dia menjelaskan, bila dikonfersikan ke jumlah tempat duduk di dalam pesawt, maka total ada penambahan 130 ribu tempat duduk atau seat. Dengan asumsi sebanyak 150 kursi per persawat.
Menurut Agus, angka penambahan penerbangan yang diajukan maskapai ini dirasa cukup untuk mengakomodir permintaan yang tinggi di musim mudik Lebaran 2022.
Meski begitu, dia mengimbau masyarakat untuk patuhi aturan pemerintah untuk mudik lebih awal, agar bisa mengurai kepadatan penumpang.
“Angka ini yang cukup memadai, sudah mengcover permintaan seat selama angkutan lebaran 2022. Jadi, kami mengimbau angkutan lebaran sudah cukup jadi masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah, agar menghindari konsetrasi penumpukan penumpang,” tutur Agus.
Seperti diketahui, PT Angkasa Pura II memprediksi akan ada 160 ribu pergerakan penumpang pada saat puncak arus mudik lebaran 2022. Jumlah tersebut sudah mulai terlihat peningkatannya semenjak H-8 Lebaran atau pada 22 April kemarin.
Selama musim mudik Lebaran 2022, PT Angkasa Pura II kembali mengaktifkan layanan skytrain atau kalayang di Bandara Soekarno-Hatta.
Executive General Manar (EGM) Bandara Soekarno Hatta Agus Haryadi mengatakan, layanan kalayang Soekarno-Hatta itu diaktifkan kembali dengan tujuan mempermudah para penumpang untuk mengakses terminal, khususnya di angkutan lebaran 2022.
“Konsep operasi kereta layang kita memang untuk mendukung selama angkutan lebaran. Jadi, sementara hanya dioperasikan dari tanggal 25 April 2022 hingga 10 Mei 2022,” katanya.
Sebelum resmi diaktifkan pihaknya telah lebih dulu melakukan uji coba seminggu sebelum digunakan, mengingat kereta layang tersebut sudah dua tahun tidak dioperasikan lantaran kasus Covid-19 yang sedang meningkat.
“Kemarin, satu minggu sebelum ini (kalayang) diaktifkan, kita sudah mulai melakukan trial (percobaan) yang lebih masif untuk memastikan semua fasilitas beroperasi dengan baik seperti kelistrikan dan signal-nya. InsyaAllah semuanya berjalan cukup baik dan lancar,” ujarnya.
Nantinya, bila pergerakan penumpang di Bandara Soetta tembus 100 ribu per hari, maka pihaknya akan mempertimbangkan soal operasional kereta layang.
“Kami masih mempertimbangkan, kalau kemudian nanti tren traffic penumpangnya ternyata masih selalu di atas 100 ribu diluar periode ramadan, maka ada kemungkinan kita akan evaluasi untuk bisa dioperasikan kembali diluar angkutan lebaran,” katanya. lp6/mb06