Oleh : Indria Arifiani, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Kemajuan suatu bangsa ditandai dengan majunya kesempatan memperoleh pendidikan yang luas dan berkualitas bagi masyarakatnya. Pendidikan yang berkualitas dan dinikmati secara luas oleh setiap anggota masyarakat bangsa itu, termasuk anak usia dini merupakan usaha bangsa itu untuk memperoleh kualitas dirinya. Dengan kualitas diri yang diperoleh lewat pendidikan, maka bangsa akan sanggup hidup secara tangguh dalam masyarakat dunia yang ditandai dengan kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kompetisi secara ketat.
Kualitas sumber daya manusia masa kini menjadi kunci utama untuk meraih masa depan termasuk program pengembangan anak usia dini, sebagai langkah awal penyiapan kualitas akan mampu memprediksi apa yang terjadi di masa depan dan merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan di masa depan. Mereka pula yang kelak akan mampu memetik manfaat dan menikmati berbagai produk kehidupan paling maksimal.
Dalam konteks manusia yang berkualitas dan memiliki keunggulan, maka keunggulan itu peru dikenali dan dikembangkan sebagai nilai tambah sangat dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan yang kompetitif dan penuh tantangan. Manusia Indonesia yang unggul itu tidak hanya unggul otak dan terampil, tetapi juga unggul dalam komitmen, tabiat, perilaku dan punya hati nurani terhadap rakyat dan mencintai serta sangat dekat dengan seluruh rakyat.
Untuk melahirkan manusia unggul itu, diperlukan suatu arah kebijakan pembangunan yang memprioritaskan pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa, maka pendidikan harus dimulai sejak anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai dengan pendidikan tinggi. Untuk itu diperlukan arah dan substansi pendidikan yang jelas, keunggulan manusia sebagai investasi masa depan, redesain pendidikan di Indonesia, dan pendidikan untuk semua anak bangsa termasuk anak usia dini.
Mendiskusikan persoalan pendidikan yang berkualitas, tidak mungkin dipotong di tengah keberlangsungannya proses pendidikan, melainkan harus dimulai sejak anak usia dini. Sebab pendidikan anak usia dini sebagai pendidikan yang sangat fundamental dan diakui secara internasional. Oleh karena itu, anak usia dini juga memiliki hak yang sangat mendasar untuk mendapatkan pendidikan sebagai peletak dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya.
Pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini ialah yang dirancang secara terintegrasi dalam bermain sebai dunia mereka, sehingga potensi mereka dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan usia mereka. Jadi semua kegiatan dan aktivitas anak usia dini dalam pengembangan sensori dan persepsi, motorik kasar dan halus, sosial dan emosional, kognitif dan bahasa dilakukan melalui bermain. Sebab bermain merupakan gambaran motivasi intrinsik yang dimiliki anak.