Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

IDI Respons Menkes : Soal Fenomena Warga Berobat ke Luar Negeri

by matabanua
25 April 2022
in Headlines
0
Ketua Umum PB IDI, Dr. M. Adib Khumaidi, SpOT.

Jakarta – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyoroti pengakuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal layanan fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia yang kurang memadai sehingga warga beralih ke luar negeri.

Ketua Umum PB IDI, Muhammad Adib Khumaidi menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan warga beralih ke pengobatan di luar negeri.

Artikel Lainnya

Prabowo: Polri Ujung Tombak Jaga Kekayaan Bangsa

Prabowo: Polri Ujung Tombak Jaga Kekayaan Bangsa

1 Juli 2025
Gubernur Muhidin Berikan Penghargaan kepada Kapolda Kalsel

Gubernur Muhidin Berikan Penghargaan kepada Kapolda Kalsel

1 Juli 2025
Load More

“Yang pertama [yaitu] pembiayaan kesehatan. Pada saat kita bicara pembiayaan kesehatan, faktor utamanya adalah kita bicara tentang fase kesehatan, sarana prasarana, dan juga harga,” kata Adib kepada CNN Indonesia, Minggu (24/4).

Adib menjelaskan, biaya berobat di Indonesia masih terbilang tinggi dibandingkan di luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Biaya pengobatan di Indonesia menurut Adib masih mahal akibat pemerintah mengenakan pajak yang relatif besar kepada obat dan alat kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat lebih tertarik untuk berobat ke luar negeri ketimbang di negeri sendiri.

“Nah ini yang harus dibuat oleh pemerintah adalah tentang pajak kepada obat dan alat kesehatan yang harus diturunkan. Karena itu akan mempengaruhi juga pada pembiayaan kesehatan,” kata Adib.

Faktor kedua yaitu kompetensi. Masyarakat Indonesia masih kerap memandang bahwa dokter-dokter di luar negeri lebih kompeten dibandingkan di Indonesia.

Padahal, menurut Adib, dokter di Indonesia memiliki kompetensi yang sama dengan dokter di luar negeri. Bahkan, sudah ada upaya penyetaraan kompetensi agar bisa setara dengan dokter-dokter di ASEAN.

“Sehingga tidak dikatakan bahwa di sana kompetensinya lebih baik, sama sebenarnya kompetensinya,” ungkapnya.

Faktor ketiga yaitu persoalan pelayanan. Adib menuturkan, bila pelayanan kesehatan di Indonesia menjunjung ‘service of excellent’, maka masyarakat tak akan terpikirkan untuk berobat di luar negeri.

“Kita harus merubah mindset pelayanan kesehatan di Indonesia untuk benar-benar memberikan satu service excellent sehingga kemudian tidak menjadi kecenderungan untuk masyarakat kita untuk berobat ke luar negeri,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui layanan faskes di Indonesia kurang maksimal sehingga layanan rujukan pasien kerap penuh antrean. Menurutnya, kondisi itu menjadi salah satu penyebab warga Indonesia banyak yang memilih berobat di luar negeri.

Budi menyebut pelayanan kesehatan terutama untuk penyakit degeneratif masih belum merata dan maksimal di Indonesia. Padahal, penyakit tak menular (PTM) membutuhkan waktu penanganan yang relatif cepat.

“Kasus PTM di Indonesia setiap tahunnya bertambah. Karena layanan rujukannya sedikit, antreannya jadi makin panjang. PTM itu kan butuh perawatan yang cepat, kalau waktu tunggunya lama, pantas saja orang pergi ke luar. Makanya kita akan segera bereskan,” kata Budi dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (18/4).

Tags: Adib KhumaidiIkatan Dokter IndonesiaKetua Umum PB IDIkurang memadailayanan fasilitas kesehatanpengakuan Menteri Kesehatan
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA