JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal serta inklusif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat, nilai transaksi digital banking pada triwulan I 2022 meningkat 34,90 persen secara year on year (yoy). Sedangkan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 26,72 persen (yoy) mencapai Rp51.729 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada triwulan I 2022 tercatat tumbuh 42,06 persen (yoy). Sedangkan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 18,03 persen (yoy) hingga mencapai Rp360 triliun.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital menunjukkan perkembangan pesat seiring peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking,” ucapnya dalam video konfensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI – April 2022.
Perry menyampaikan, Bank Indonesia terus mendorong inovasi sistem pembayaran termasuk dalam rangka mendukung program pemerintah dan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Serta mendorong akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) yang inklusif dan efisien melalui kebijakan sistem pembayaran nontunai.
Salah satunya dengan terus melanjutkan upaya perluasan layanan BI-FAST melalui mobile banking serta meningkatkan komunikasi kepada masyarakat dan lembaga terkait.
“Sinergi dengan Pemerintah juga terus dilakukan untuk mendorong percepatan digitalisasi pembayaran melalui elektronifikasi bansos, transaksi Pemda, dan transportasi,” tutupnya. mdk/mb06