Jakarta – Asosiasi Pemain Tenis Profesional (ATP) melayangkan kecaman terhadap keputusan Wimbledon untuk tidak mengizinkan kehadiran petenis asal Rusia dan Belarusia untuk berpartisipasi di grand slam tersebut.
ATP menganggap keputusan All England Lawn Tennis Club (AELTC) yang merupakan penyelenggara Wimbledon sebagai sebuah keputusan yang tidak adil. Bukan hanya Wimbledon, Organisasi Tenis Inggris [LTA] juga melarang petenis Rusia dan Belarusia untuk tampil di turnamen lainnya yang berlangsung di Inggris.
“Olahraga kita [tenis] dengan bangga beroperasi berdasarkan prinsip fundamental yaitu keadilan, ketika pemain bisa bersaing sebagai individu untuk mendapatkan tempat di turnamen berdasarkan ranking ATP.”
“Kami percaya bahwa keputusan yang dibuat Wimbledon dan LTA untuk menolak pemain Rusia dan Belarusia dari sesi turnamen lapangan rumput tahun ini adalah tidak adil dan punya potensi merusak olahraga ini,” kata ATP dalam pernyataannya, dikutip dari RT.
ATP menyebut Wimbledon juga telah merusak kesepakatan yang terjalin di antara mereka.
“Diskriminasi berdasarkan kebangsaan juga merusak perjanjian dengan Wimbledon yang menyatakan bahwa proses masuk pemain hanya ditentukan lewat peringkat ATP.”
“Penting untuk menekankan bahwa petenis asal Rusia dan Belarusia harus bisa terus mengikuti kompetisi di naungan ATP di bawah bendera netral, posisi yang sejauh ini disepakati,” ucap ATP.
Sebelumnya pada Rabu (20/4), AELTC menyatakan bahwa petenis Rusia dan Belarusia tidak bisa mengikuti Wimbledon.cnn-i/ron
,