JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menambah persediaan uang tunai dari Rp175,26 triliun menjadi Rp202,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan Lebaran tahun ini.
“Dari sisi tunai kami tingkatkan (persediaan untuk Lebaran) sebesar Rp27 triliun menjadi Rp202,7 triliun,” ungkap Deputi Gubernur BI Aida S Budiman dalam konferensi pers.
Total uang tunai yang disiapkan BI tahun ini, sambung Aida, naik sekitar 31 persen dibandingkan dengan posisi 2021. Kenaikan ini seiring dengan perkembangan ekonomi yang membaik.
“Kami akan perkuat titik-titik penukaran uang baik bekerja sama dengan perbankan dan kas keliling BI, serta aplikasi SIPINTR untuk mengurangi kerumunan dan agar masyarakat lebih nyaman,” jelas Aida.
Sebelumnya, Aida mengatakan BI memperluas layanan penukaran uang di 5.013 titik. Rinciannya, 453 titik di antaranya berada di Jabodebek dan 4.560 lainnya di luar Jabodebek.
Sementara, Kepala Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Marlison Hakim mengatakan setiap orang hanya dapat menukarkan uang maksimal Rp3,8 juta.
Ia merinci Rp3,8 juta terdiri dari satu pack pecahan Rp1.000 senilai Rp100 ribu, 1 pack pecahan Rp2.000 senilai Rp200 ribu, satu pack pecahan Rp5.000 senilai Rp500 ribu, satu pack pecahan Rp10 ribu senilai Rp1 juta, dan pecahan Rp20 ribu senilai Rp2 juta.
Saat ini, masyarakat sudah mulai bisa menukarkan uang di kas keliling BI. Bank sentral membuka layanan penukaran hingga 29 April 2022.
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) siap memfasilitasi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat jelang hari rayaIdul Fitri 1443 H. BSI memproyeksikan terjadi kenaikan transaksi dari tahun lalu hingga, sehingga enyiapkan uang tunai sebesar Rp 11,09 triliun, naik 113 persen.
Direktur Information Technology B Achmad Syafii mengatakan, kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhitungkan proyeksi kenaikan pengisan kas ATM sebesar 159 persen menjadi Rp 6,21 triliun. BSI fokus untuk memastikan ketersediaan daa, terutama pada mesin ATM agar dapat beroperasional dengan baik.
“Persiapan ini untuk melayani kebutuhan nasabah, apalagi saat libur lebaran pada 29 april 2022 samp 8 Mei 2022,” katanya dalam keterangan pers, Rabu (20/4).
Untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat, BSI memberlakukan kebijakan optimalisasi limit pengisian ATM hingga maksimal 100 persen. Acmad Syafii mengatakan, BSI memperkirakan puncak transaksi tunai diprediksi akan terjadi pada dua pekanterakhir menjelang libur Lebaran.
Masa-masa tersebut merupakan periode pembayaran gaji dan THR, sertacuti bersama. Ia menambahkan, transaksi tarik tunai, transfer antar cabang dan pembayaran bulanan dapat dlakukan melalui jaringan e-channel BSI yang meliputi lebih dari 2.400 unit ATM yang tersebar di selurh Indonesia dan terhubung ke dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus,Electronic Data Capture (EDC).
Di samping itu, lebih dari 300 kantor cabang BSI yang tersebar di seluruh Indonesia akan tetap akan beroperasi meski secara terbatas. Cabang melayani nasabah secar bergantian pada periode Idul Fitri 1443 H, yakni antara tanggal 29 April hingga 6 Mei 2022. Laynan perbankan yang diberikan pada periode tersebut meliputi setoran, penarikan tunai serta layanan transfersesama BSI, Penebusan DO Pertamina dan pembukaan rekening. Adapun pemilihan cabang operasional diokuskan kepada Kantor Cabang Utama, khususnya di lokasi publik.
Di samping layanan elektronik, BSI juga memiliki lebih dari 7.000 agen BSI Smart yang tersebar di berbagai wlayah. Agen BSI Smart menjadi kepanjangan tangan BSI dalam membantu nasabah melakukan transaksikeuangan seperti tarik dan setor tunai, transfer antar rekening BSI dan bank lain, pembayaran PL, BPJS, serta pembelian pulsa dan sebagainya. rep/mb06