BANJARBARU – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan terus menggelorakan gerakan revolusi hijau, dengan melakukan penanaman pohon di sejumlah lokasi lahan kritis, dan lahan masyarakat yang tidak dimanfaatkan.
“Kita terus melakukan penanaman pohon penghijauan di lokasi lahan kritis, untuk mencapai targetkan seluas 32 ribu hektar tahun 2022 ini,” kata Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hj Fathimatuzzahra, Senin (18/4).
Menurutnya, selama ada hujan di banua ini, maka pihaknya akan terus melakukan penanaman pohon sesuai dengan rencana yang telah disusun tahun 2022 ini, kecuali sudah musim kemarau maka akan dihentikan sementara.
Aya –sapaan akrabnya– mengatakan, dari rencana rehabilitasi seluas 32 ribu hektar lahan kritis di Kalsel tahun 2022, hingga Maret telah terealisasi seluas 509,18 hektar dengan jumlah tanaman 560.315 pohon.
Ia menjelaskan, penanaman pohon sebanyak 500 ribu batang tersebut seluruhnya didanai APBD Kalsel, dan belum termasuk yang mendapat kucuran APBN.
Sebagai contoh, untuk rebah yang didanai APBN tahun 2022 ini seluas 2.500 hektar, dan hingga saat ini realisasinya masih nol persen, termasuk juga rencana dari hutan tanaman industri (HTI) seluas 2.700 hektar yang masih belum ditanam.
Untuk mendukung kegiatan penanaman pohon dan gerakan revolusi hijau tersebut, semua Kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel telah melakukan persemaian sejumlah pohon yang akan ditanam.
Aya menyebutkan, dari semua KPH di Kalsel disiapkan sekitar 2,5 juta pohon, belum termasuk persemaian dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS). Ani