Masih banyak yang belum menyadari tentang sisa-sisa gejala pasca-infeksi Covid-19 atau lebih dikenal dengan istilah long Covid. Gejala long Covid bisa muncul secara acak lebih dari empat pekan setelah infeksi, terkadang berlangsung selama berbulan-bulan, menurut Centers for Disease Control (CDC).
Gejala long Covid, termasuk sesak napas, kelelahan, kabut otak, batuk, sakit dada atau perut, sakit kepala, dan banyak lagi. Tetapi sebenarnya masih ada beberapa gejala lain pasca-infeksi Sars-Cov-2 yang jarang diketahui.
Berikut delapan gejala tambahan yang harus diwaspadai, menurut Dr Tae Chung MD, asisten profesor kedokteran fisik, rehabilitasi, dan neurologi, dan direktur Program Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS) di Johns Hopkins Medicine, seperti dilansir dari laman Parade Magazine, Kamis (7/4/), kemarin.
1. Merasa pusing saat berdiri
Dalam artikel Januari 2021 yang diterbitkan jurnal medis Clinical Medicine, para peneliti menemukan hubungan antara infeksi virus Covid-19 yang dikonfirmasi atau diduga dan sindrom intoleransi ortostatik. Kondisi ini ditandai dengan penurunan tekanan darah dan gejala seperti kelelahan, pusing, jantung berdebar, atau kesulitan bernapas terutama saat berpindah dari duduk atau berbaring ke berdiri.
2. Kehilangan selera makan
Bukan rahasia lagi bahwa Covid-19 dapat memengaruhi indera penciuman, sehingga otomatis berdampak pada selera makan. Hampir 85 persen pasien melaporkan gejalanya sekitar waktu infeksi awal. Namun, 7,2 persen pasien terus mengalaminya 60 hari kemudian, menurut penelitian The Journal of Laryngology & Otology terhadap 138 yang terinfeksi pada 2019.
3. Diare, sembelit, atau keduanya
Long Covid dapat ditandai dengan gejala pencernaan yang tidak biasa, menurut artikel Journal of Microbiology, Immunology and Infection 2020. Dr Chung menemukam banyak laporan tentang diare dan sembelit yang berselang-seling. Penelitian mengaitkannya dengan gangguan aliran darah ke sistem pencernaan, perubahan flora usus, atau peradangan.
4. Berkeringat
“Baik itu keringat berlebih atau kurang keringat, perubahan apa pun yang membuat sulit menyesuaikan diri dengan suhu baru bisa menjadi tanda Covid berkepanjangan,” kata Dr Chung.
Sementara penelitian masih berlangsung, keringat abnormal dilaporkan oleh sekitar setengah dari pasien long Covid dan diduga disebabkan oleh disfungsi saraf, menurut sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of Neurology.
5. Gemetar
Penelitian menunjukkan bahwa tremor bisa menjadi tanda lain, terutama di antara pasien yang dirawat di rumah sakit. Menurut penelitian terhadap 95 pasien yang dirawat di rumah sakit selama awal Covid-19 pada musim semi 2020, tidak sedikit pasien mengalami gemetar yang berlebihan, tak terkendali.
“Beberapa orang mengira mereka mengalami kejang, itu tidak sering diperhatikan,” kata Dr Chung.
6. Pandangan yang kabur
Satu dari sepuluh pasien Covid-19 melaporkan setidaknya satu gejala mata, menurut analisis meta tahun 2021 terhadap lebih dari 6.300 pasien COVID-19. Ini bisa termasuk penglihatan kabur, mata kering, perasaan ada sesuatu di mata, gatal, terbakar, mata merah, dan banyak lagi.
7. Sakit punggung
Dalam studi International Journal of Clinical Practice tahun 2021 terhadap 280 pasien Covid-19 yang dilakukan setelah infeksi akut, lebih dari 70 persen melaporkan nyeri tulang belakang. Selain itu, lebih dari 30 persen melaporkan nyeri yang lebih umum di punggung.
8. Insomnia
Jika terbangun di tengah malam dengan perasaan gelisah atau membuka mata setelah 10 atau 12 jam tidur dan tidak merasa segar, bisa jadi itu akibat long Covid. Sebanyak 26 persen pasien yang dirawat di rumah sakit melaporkan kesulitan tidur dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Wuhan, China dalam studi Lancet tahun 2021.rep/ron