JAKARTA – Parti Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut harga Pertalite dan LPG 3 kg akan naik.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto menganggap pernyataan itu bisa menjadi teror bagi masyarakat. “Pernyataannya membuat resah dan meneror masyarakat dengan serentetan ancaman kenaikan harga-harga sumber energi kebutuhan sehari-hari mereka,” kata Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima.
Mulyanto menegaskan bahwa urusan kenaikan harga tak seharusnya diucapkan Luhut selaku Menko Marves. Menurut dia, Luhut telah kebablasan dan melampaui kewenangan dengan membahas masalah ini.
Seharusnya, kata Mulyanto, menteri yang bicara mengenai kenaikan harga LPG 3 kg maupun Pertalite adalah Menteri ESDM atau Menteri Keuangan. “Padahal Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sendiri bilang tidak akan menaikkan harga energi yang membuat market shock,” kata Mulyanto.
Mulyanto menilai sikap Luhut jelas meresahkan masyarakat ihwal kenaikan arga pertalite dan gas 3 kg. Terlebih, saat ini baru saja memasuki bulan Ramadan.
Mulyanto mengatakan Presiden Joko Widodo perlu menertibkan Luhut agar tidak sembarangan bicara soal potensi kenaikan harga. “Karena masyarakat masih kesulitan dengan beban yang ada,” kata Mulyanto.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan memberikan sinyal bahwa harga Pertalite dan LPG 3 kg akan naik menyusul Pertamax. Sinyal ia ungkap ketika meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jumat lalu.
Untuk LPG 3 kg atau LPG melon kenaikan akan dilakukan bertahap karena harga tidak pernah naik sejak 2007 silam. “Mengenai gas 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September. Itu semua bertahap dilakukan oleh perintah,” lanjut Luhut.
“Overall (secara keseluruhan) yang akan terjadi nanti, Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Ya, semua akan naik. Nggak akan nggak ada yang naik itu,” katanya.
Luhut menambahkan kenaikan itu sulit dihindari di tengah lonjakan harga minyak yang terjadi akibat konflik Ukraina dan Rusia belakangan ini.
“Ada yang disubsidi, masih tetap yang untuk rakyat kecil masih tetap disubsidi,” sambung Luhut.
Tak sampai di sana, Luhut juga mengatakan harga gas 3 kg atau LPG melon pun bakal makin mahal. Menurut dia, kenaikan lumrah dilakukan karena tidak pernah naik sejak 2007 silam. “Kan nggak fair (adil) juga,” imbuh Luhut. cnn/mb06