DATANGNYA bulan suci Ramadhan bagi kebanyakan umat Muslim merupakan kebahagiaan besar. Tapi tentu tidak seluruh Muslim merasakan atau mempunyai pendapat yang sama terkait bulan suci.
Setidaknya, ada dua kondisi manusia, menurut para ulama saat Ramadhan datang. Dua kondisi berbeda yang menggambarkan juga tingkat keislaman seorang hamba. Berikut dua sikap berbeda seorang hamba dalam menyambut Ramadhan, seperti dilansir dari Islamweb.
Sikap yang pertama adalah golongan orang-orang yang bersukacita dengan kedatangan Ramadhan. Kesenangan mereka karena berbagai alasan yang terbagi menjadi beberapa kategori. Kategori tersebut adalah sebagai berikut.
1. Orang yang terbiasa puasa
Mereka yang terbiasa berpuasa, otomatis telah melatih diri untuk bertahan demi menghadapi bulan suci Ramadhan. Inilah salah satu alasan mengapa Nabi menganjurkan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa hari Arafah, hari asyura dan lainnya. Tidak hanya terlatih menahan makan dan minum, tapi juga terlatih meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
2. Orang yang mencari kebahagiaan hakiki
Orang dengan kategori ini tahu betul dengan meninggalkan kesenangan di dunia ini mereka akan dapat mencapai kebahagiaan yang lebih di akhirat. Karena ketika orang yang berpuasa menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual, dan setiap tindakan yang membatalkan puasa di siang hari di bulan Ramadhan, dia sebenarnya menaati Allah, yang merupakan penyebab pencapaian kenikmatan abadi di surga.
3. Orang yang mengetahui keutamaan Ramadhan
Orang jenis ini akan benar-benar senang menjalani Ramadhan karena memahami ini adalah bulan kesempatan untuk unggul dalam ketaatan dan kompetisi melakukan kewajiban mereka. Mereka juga mengetahui di bulan ini Allah subhana wa Ta’ala memberikan pahala yang tak terhitung banyaknya.
Ada juga orang yang menganggap Ramadhan sebagai beban. Ramadhan dianggap seperti tamu tidak diundang sehingga setiap jam, hari, pekannya dihitung arena tidak sabar keluar dari Ramadhan.
Adapun ketidaksukaan ini disebabkan hal-hal berikut.
1. Terbiasa menikmati makanan dan minuman berlebih
Mereka yang terbiasa menikmati makanan dan minuman berlebihan, ditambah menikmati kesenangan yang haram akan tidak menyukai Ramadhan. Mereka memandang Ramadhan sebagai bulan yang membatasi diri untuk bersenang-senang.
2. Orang yang terbiasa mengabaikan larangan dan perintah Allah
Mereka adalah orang-orang yang mengabaikan ketaatan dan telah menjadi kebiasaan. Sehingga Anda akan melihat salah satu di antara mereka lalai dari kewajiban seperti shalat.rep/mb06