MARTAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprv) Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan setempat terus menggelorakan semangat Revolusi Hijau guna menghijaukan ratusan ribu hektar lahan kritis yang ada di banua ini.
Seperti dalam rangka Hari Bakti Rimbawan ke-39 di Mandiangin Barat, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kamis (31/3) dilakukan penanaman pohon.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi, karena penghijauan yang selalu digalakkan melalui gerakan revolusi hijau selalu mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), TNI/Polri, instansi Vertikal, Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan ASN.
“Kita apresiasi untuk penanaman pohon bersama ini, sebagai upaya berkelanjutan dari gerakan revolusi hijau dan semangat gotong royong akan terus menjiwai tekad dalam percepatan rehabilitasi hutan dan lahan di Kalsel,” ujar Paman Birin (sapaan akrabnya).
Paman Birin mengatakan, hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi di Kalsel masih cukup luas, perlu puluhan tahun untuk bisa merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak.
“Kerusakan hutan dan lahan mencapai 511.594 hektar dan rehabilitasi yang bisa tercapai melalui gerakan revolusi hijau hingga saat ini sekitar 108 ribu hektar serta ditargetkan gerakan revolusi hijau bisa mencapai 30.000 hektar/tahun,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Paman Birin mengajak kepada semua pihak untuk bisa menyukseskan gerakan revolusi hijau karena menanam pohon menjadi sedekah bagi lingkungan dan kehidupan umat manusia.
“Aksi penanaman pohon yang dilaksanakan ini tidak hanya mengejar target kuantitas, tetapi harus mampu menggerakkan dan merubah perilaku masyarakat untuk turut berperan serta dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon,” jelas Paman Birin.
Sementara, Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hj Fathimatuzzahra menyampaikan penanaman dilakukan secara bertahap ada 50 hektar pohon bambu, 2.000 jenis tanaman Eucalyptus dan yang lainnya merupakan tanaman jenis buah-buahan.
“Kita akan terus bergerak untuk mensukseskan revolusi hijau dengan target 30.000 hektar per tahun sehingga lahan kritis dalam 20 tahun dapat diatasi di Kalsel,” kata Fathimatuzzahra.
Ibu Aya (sapaan akrabnya) menambahkan, ada lebih dari 108 ribu hektar yang sudah dilakukan rehabilitasi, tetapi dengan keberhasilan itu akan terus di evaluasi.
“Percepatan rehabilitasi hutan dan lahan ini dibantu oleh Kementerian LHK, para Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan Pemegang Izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan di Kalsel,” jelasnya. end/adpim/ani