
BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menegaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021, lebih difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19 di daerah secara maksimal, baik di sektor kesehatan, ekonomi maupun pendidikan.
Hal tersebut disampaikan gubernur pada pidatonya saat rapat paripurna perdana di hadapan unsur pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Rabu (1/9) siang.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Kalsel Supian HK didampingi Wakil Ketua M Syaripuddin, Hj Karmila dan Hj Mariana, dihadiri Wakil Gubernur Kalsel H Muhidin serta pejabat SKPD lingkup Pemprov dan Forkopimda.
Agenda rapat paripurna kali ini yaitu pidato sambutan Gubernur Kalsel Masa Jabatan 2021-2024 yang didahului penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD Kalsel, tentang Perubahan Kebijakan Umum APBD dan perubahan PPAS tahun 2021.
“Melalui APBD-P 2021 ini kita upayakan agar penanganan pandemi Covid-19 di daerah lebih maksimal, baik di sektor kesehatan, ekonomi maupun pendidikan,” ujar Sahbirin Noor.
Di sisi lain, lanjut dia, perubahan APBD 2021 ini, juga diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan pembangunan daerah, sesuai dengan prioritas yang direncanakan.
“Kita fokuskan untuk penanganan Covid-19, berbagai cara kita lakukan untuk meminimalisir penularan virus ini sekecil mungkin,” jelas gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini.
Paman Birin juga meminta dukungan semua pihak terhadap mandat yang diembannya sebagai pemimpin terpilih bersama wakilnya Muhidin, agar mampu memberikan pengabdian terbaik untuk Banua dan rakyat Kalsel.
“Semoga kami mampu melanjutkan lintasan maraton pembangunan hingga garis finis pembangunan di tahun 2024,” harapnya.
Paman Birin menambahkan, lima tahun maraton pembangunan yang dimulai sejak 12 Februari 2016 hingga sekarang ini, telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Di antaranya Kalsel mampu meningkatkan IPM dari 69,5 menjadi 70,91.
“Kalsel bisa menurunkan angka pengangguran dari 4,92 persen menjadi 4,33 persen. Kalsel mampu meraih SAKIP dengan nilai A. Kemudian berhasil mempertahankan opini WTP dari BPK selama delapan kali berturut-turut,” bebernya.
Oleh karena itu, menurut Paman Birin, dalam melanjutkan pembangunan di Kalsel ke depan, capaian sebelumnya akan disandingkan dengan tantangan dan peluang dari perpindahan Ibu Kota Negara Kaltim, dan keberadaan food estate di Kalteng sebagai pertimbangan dalam menentukan arah dan gagasan pembangunan.
“Arah dan gagasan utama pembangunan ke depan terangkum dalam visi Banua Maju dan Kalsel maju,” pungkasnya.
Pewarta : Rudi Setiawan