Oleh : Reni Ayuni, Mahasiswi semester VI INISNU Temanggung
Pendidikan merupakan suatu harta paling berharga bagi suatu bangsa maupun negara. Oleh sebab itu karakter menjadi kunci utama yang kalah teramat pentingnya untuk terus di kembangkan agar sumber daya manusia di Indonesia terjawab sudah di persaingan dunia. Maka di butuhkan maninvestasi di bidang pendidikan yang dapat menjadi kepercayaan untuk mencapai zaman keemasan suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia dapat unggul dalam persaingan dunia. Karena kebesaran sebuah bangsa dapat dilihat dari sejauh mana kualitas pendidikan sumber daya manusia yang dimiliki. Karenanya bangsa Indonesia harus pandai pandai dalam meriset suatu hal atau diskursus mengenai karakter karakter yang ada di dunia pendidikan. Serta terus menerus dilatih secara komprehensif, terutama di bidang akademisi.
Salah satunya hadir pendidikan konseling di sekolah dasar, bimbingan konseling merupakansebuah bantuan bagi peserta didik dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya atau dalam proses belajarnya. Bimbingan konseling menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut termasuk bagi seorang guru kepada peserta didiknya. Tetapi juga bimbingan konseling ini tidak hanya khusus untuk anak-anak nakal masuk ke dalamya situ, melainkan anak-anak lain yang tidak nakal juga bisa masuk ke bk. Tetapi kan selama ini kita hanya mengetahui bk itu tempatnya
anak-anak nakal yang direhabilitasi supaya tidak nakal atau tidak mengulangi kesalahan lagi. Sejatinya peranan dan tujuan guru bk itu banyak sekali, seperti peranan membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut, menyalurkan tangan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor, membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling, memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
Kemudian bimbingan konseling ini mempunyai tujuan agar perkembangan yang optimal pada peserta didik yang dibimbing tercapai atau agar peserta didik dapat mengembangakan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi dan kapasistasnya serta dapat berkembang sesuai lingkungan, membantu individu agar mempunyai motivasi belajar yang besar dan memiliki kebiasaan belajar yang positif, membantu dalam mengembangkan bakat sesuai dengan potensi siswa untuk masa depanya, menunjukkan cara belajar yang efektif dan dapat diterima baik oleh peserta didik. Di bk sendiri juga perjalananya tidak selalu mulus mulus terus pastinya juga da rintangan, ada hambatan ataupun faktor faktor yang mempengaruhi jalanya keberhasilan belajar tersebut, seperti faktor intern yaitu kurangnya guru/konselor khusus untuk menangani masalah yang masuk pada bk. Biasanya di SD/MI guru bk masih di pegang oleh guru kelas. Seharusnya sih emang bk harus di pegang oleh guru/konselor khusus agar menanganinya lebih maksimal lagi, tetapi jika kekurangan guru ya seadanya saja dulu menyesuaikan kondisi dan setelahnya bisa diperbaiki kedepanya. Faktor yang menghambat selanjutnya yaitu motivasi belajar peserta didik yang rendah,sikap pesimis, kebiasaan buruk dalam belajar. Dan dapat juga disebabkan oleh faktor ekstern yang menghambat keberhasilan belajar peserta didik meliputi kurangnya falisitas belajar, keluarga yang tidak harmonis, falisiltas belajar kurang lengkap, teman yang malas belajar menjadikan peserta didik yang lain juga ikut-ikutan.
Maka dari itu, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar. Guru sebagai infomator diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
Kemudian director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan serta inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
Jadi, Guru merupakan anggota utama diantara petugas-petugas bimbingan. Karena Guru mempunyai banyak kesempatan untuk mempelajari murid, mengawasi tingkah laku dan kegiatannya, mengetahui sifat-sifatnya, kebutuhan, minat, masalah-masalah murid, serta kelebihan dan kelemahannya.