
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) kembali menyosialisasikan cara mendapatkan Sertifikasi Halal bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Aula Kayuh Baimbai. Selasa (8/7).
Walikota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR mengatakan, sertifikasi halal bukan hanya menjadi kebutuhan utama bagi konsumen muslim, melainkan juga bagian penting dari strategi peningkatan daya saing produk lokal di pasar domestik maupun internasional.
“Banjarmasin sebagai Kota Perdagangan, Kota Jasa, dan Pintu Gerbang Ibu Kota Nusantara memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor IKM. Maka penting bagi semua untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki jaminan mutu, kebersihan, dan kehalalan,” ujar Yamin.
Sertifikasi halal tidak sekadar label, namun mencerminkan komitmen, etika dan profesionalisme pelaku usaha terhadap konsumennya. Selain itu sebagai dukungan nyata kepada pelaku IKM, melalui fasilitasi legalitas usaha, peningkatan kapasitas, hingga perluasan akses pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar, menyampaikan bahwa jumlah peserta kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Halal bagi IKM Pangan tahun ini mengalami peningkatan signifikan hingga 300% dibanding tahun sebelumnya.
“Jumlah peserta tahun ini mencapai 300 pelaku IKM yang dibagi ke dalam dua batch, meningkat tajam dari tahun 2024,” ungkapnya.
Menurutnya, sertifikasi halal ini sudah diwajibkan pemerintah sehingga diberikan tenggang waktu mendapatkan sertifikat halal hingga Oktiber 2026. Tentunya semua boleh mengikuti tetapi tak mudah pula untuk mendapatkan predikat halal. ” Sebab semua akan dinilai, baik itu bahan makanan, kebersihan alat dan tempat masak yang harus bersih hingga pemberian nama makanan,” kata Tezar.
Jika makanan yang agak ekstrim, misalnya seperti nama ceker setan, atau nama lainnya maka tidak bisa juga untuk mendapatkan predikat halal. “Jadi selain dapur yang tidak boleh ada terlihat tikus atau kecoa, nama makanannya pun akan menjadi pertimbangan, “jelasnya. via