
MARTAPURA – Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan Angga Tri Aditya Permana dan rombongan kunjungi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.
Kunjungan diterima langsung Bupati Banjar H Saidi Mansyur, didampingi Kepala Dinas Pertanian Warsita dan Kabid Penyuluhan Pertanian Retno Sri Murwani, di Mahligai Sultan Adam, Selasa (12/8).
Dalam pertemuan tersebut, Saidi Mansyur menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Kabupaten Banjar, sebagai pelaksana Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) sejak 2019.
“Program YESS menjadi tantangan dan peluang bagi kami dalam regenerasi petani. Mayoritas petani di Banjar sudah berusia di atas 55 tahun. Program ini mendorong pembinaan petani muda secara lebih masif, terstruktur, dan intensif,” ujar Saidi.
Sejak diluncurkan sebut Saidi, Program YESS di Kabupaten Banjar telah mendata 9.600 pemuda, terdiri dari 4.941 perempuan (51,47%) dan 4.659 laki-laki (48,53%), yang telah mengikuti berbagai pelatihan dan pembinaan. Beberapa kegiatan yang telah terlaksana antara lain; Permagangan dalam negeri (hortikultura) sebanyak 13 orang, Permagangan luar negeri (Taiwan) 11 orang. Pelatihan dasar; Literasi Keuangan 3.850 orang, Proposal Bisnis 2.860 orang, BMP 3.420 orang, dan Start Up 2.080 orang. Pelatihan lanjutan (Advance Training) 1.410 orang. Penerima hibah kompetitif (perorangan dan klaster) 385 orang, dengan total nilai mencapai Rp 9,37 miliar.
Program ini juga mendorong peserta mengembangkan usaha pertanian modern dari hulu ke hilir, termasuk pemanfaatan teknologi marketplace, global trading, dan klasterisasi usaha, jelas Saidi.
Kepala Dinas Pertanian Banjar Warsita mengatakan, Program YESS bertujuan mencetak petani milenial berusia 17 hingga 39 tahun, yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi. Mayoritas peserta tertarik pada klaster hortikultura dan peternakan.
“Kami juga menyiapkan program replikasi pasca YESS, yakni Batumbang Tani Manis dan Baturai Intan. Batumbang menyasar petani muda secara umum, sedangkan Baturai Intan khusus untuk santri, sejalan dengan karakter religius Kabupaten Banjar,” ujar Warsita.
Dua program tersebut juga menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional, sebagaimana visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Pemuda-pemuda lulusan YESS akan dilibatkan dalam program Brigade Pangan, termasuk kegiatan Opelah dan Cita Sawah.
Sementara itu, Manager PPIU Kalsel Angga Tri Aditya Permana menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dalam memperkuat hasil dan dampak Program YESS.
“Sinergi antara Distan, dinas terkait, pelaku usaha, dan alumni YESS sangat penting. Ini akan memperluas kesempatan kerja dan kewirausahaan di sektor pertanian,” ujar Angga.
Ia juga menyebutkan, peserta YESS diarahkan ke bidang produktif lainnya, seperti koperasi. Salah satu contohnya adalah alumni bernama Ida, yang kini menjadi Ketua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di desanya. ril/dio