
BANJARMASIN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin mengajak tokoh lintas agama untuk ikut membantu penanganan darurat sampah lewat gerakan dan pesan kepada seluruh umat.
Ketua MUI Kota Banjarmasin Habib Ali Khaidir Al Kaff di Banjarmasin, Sabtu, menyampaikan, MUI mengajak itu lewat kegiatan workshop peran tokoh agama dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk mendukung program pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin.
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Banjarmasin tersebut dihadiri seluruh tokoh lintas agama, yakni dari Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan organisasi Islam serta para dai.
“Penting peran seluruh tokoh agama ikut terlibat penanganan darurat sampah di kota ini,” ujarnya.
Habib Ali Khaidir menyampaikan, bahwa peran serta ini untuk mendukung pemerintah kota dalam rangka menuntaskan permasalahan darurat sampah yang saat ini terjadi.
Darurat sampah di Kota Banjarmasin terjadi akibat penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI karena masih beroperasi sistem terbuka (Open dumping) sejak 1 Februari 2025.
Perjuangan Kota Banjarmasin di bawah kepemimpinan Walikota H Muhammad Yamin HR dan Wakilnya Hj Ananda untuk ke luar dari permasalahan sampah ini harus didukung maksimal semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali para tokoh lintas agama di kota ini.
“Sebab kita malu sekali sebagai kota yang dikenal kereligiusan dan agamis ini tapi masalah sampah kesadaran masyarakatnya masih minim, tidak taat membuang sampah pada tempatnya,” katanya.
Habib Ali Khaidir mengharapkan para tokoh agama demikian juga dai dengan adanya kegiatan yang didukung Pemko Banjarmasin ini bisa bergerak lebih maksimal ikut mensosialisasikan ke masyarakat akan pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.
“Karena cara ini yang sangat efektif untuk mengurangi sampah harus dibuang ke TPAS,” ujarnya.
Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda mengapresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan MUI Kota Banjarmasin yang sangat peduli atas kondisi masalah darurat sampah di kota ini.
Dia pun berharap peran para tokoh lintas agama yang mengikuti kegiatan ini betul-betul bisa meningkatkan penanganan sampah di kota ini, yakni kesadaran masyarakat makin meningkat untuk sama-sama mengelola sampah sejak di rumah.
Menurut dia, Pemko Banjarmasin kini terus berupaya untuk memperbanyak rumah pilihan sampah di setiap kelurahan, selain memaksimalkan peran bank sampah yang jumlahnya ratusan di lingkungan masyarakat.
“Pemko Banjarmasin kini juga menggiatkan tukar sampah dengan sembako, sebagai upaya meningkatkan semangat masyarakat untuk memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Mathari yang menghadirkan kegiatan MUI Kota Banjarmasin tersebut juga menyampaikan apresiasi, di mana tokoh lintas agama bisa menjalin kekompakan untuk ikut menangani masalah darurat sampah.
“Kita tentunya sangat optimis, peran tokoh agama ini bisa memaksimalkan penanganan sampah di masyarakat, lewat pesan maupun gerakan yang memberikan contoh nyata,” ujarnya. ant