Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan persediaan makanan.(foto:mb/web)
Gaza masih terus menjadi sasaran genosida setiap harinya oleh Zionis Yahudi, Lebih dari 75 tahun genosida ini berlangsung tanpa adanya kejelasan bagaimana nasib penduduk Gaza oleh pemimipin-pemimpin dunia bahkan pemimpin di negeri-negeri muslim sendiri. Tidak hanya para orang tua yang menjadi sasaran oleh kekejaman Zionis Yahudi, bahkan anak-anak kecil pun ikut menjadi target para Zionis. Serangan yang dilakukan Zionis Israel pada Kamis (10/7/2025) saat sejumlah keluarga yang sedang mengantre untuk mendapatkan gizi dan layanan kesehatan di pos medis di Deir al-Balah sedikitnya ada 15 orang termasuk anak-anak dilaporkan tewas.
Dikutip dari tirto.id (19/7/2025) Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan dan tembakan Israel menewaskan sedikitnya 67 orang lainnya di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Termasuk, 15 orang dalam lima serangan terpisah di Kota Gaza. Serangan ini terjadi di tengah negosiasi yang masih berlangsung mengenai gencatan senjata selama 60 hari.
Kekejaman Zionis ini pun semakin mengerikan apalagi Gaza juga disinyalir menjadi tempat uji coba senjata, hal ini tentu akan membuat terus bertambahnya lagi korban jiwa. Bahkan kita mendapati bahwasanya Zionis Yahudi mencari segala cara untuk melancarkan genosida pada muslim Gaza. Di antaranya adalah menahan masuknya bantuan makanan agar penduduk Gaza kelaparan hingga meninggal, menetapkan titik pengambilan bantuan dan kemudian menjadikan masyarakat yang sudah berkumpul di sebagai sasaran serangan dll.
Genosida di Gaza/Palestina sungguh sudah di luar batas kemanusiaan. Telah nyata kekezaman yang dilakukan oleh Zionis Yahudi namun para Pemimpin negeri muslim alih-alih membantu mengusir Zionis, tapi mereka justru bergandengan tangan dengan mesra seolah tidak terjadi apa-apa. Sungguh siapa yang sebenarnya pengkhianat disini, penghianatan sejati dilakukan secara terang-terangan tanpa hati nurani, ketika saudara seimannya menderita oleh kekezaman musuh-musuh Islam namun para pemimpin muslim tersenyum tanpa beban, bahkan dengan mudah bergandengan tangan. Memang Ada banyak pengamat mengkritik tindakan Zionis tersebut. Namun mereka juga tidak memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Solusi yang diberikan hanya sebatas basa basi untuk penenang sementara namun akar masalah dari kekejaman Zionis ini terus ada. Sehingga Umat Islam harus terus membangun narasi akan solusi hakiki untuk Palestina hanyalah jihad dan khilafah. Khilafah akan menjadi perisai sebagai perlindungan seluruh kaum muslimin dimanapun berada. Khilafah yang dipimipin oleh seorang kholifah tentu sistem negara yang diterapkan adalah syariat Islam. kepemimpinan yang berlandaskan syariat Islam akan paham tentang kesadaran keselamatan nyawa seorang muslim amatlah berharga.
Allah pun telah menegaskannya dalam surah Al-Maidah ayat 32, yang berbunyi:
Artinya: “Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan dengan pembunuhan seorang Muslim.” (HR: an-Nasa’i).
Terbentuknya kesadaran umum pada mayoritas umat akan mendorong umat fokus terus berjuang di jalan dakwah sesuai dengan thariqah Rasulullah. Perjuangan inilah yang nantinya akan menghantarkan kepada kemenangan Islam yang sesungguhnya, Karena hanya thariqah dakwah Rasulullah-lah yang membawa umat kepada cahaya islam .
Islam sebagai Rahmat bagi seluruh alam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, tidak hanya nyawa satu orang muslim yang berharga dimuka bumi ini bahkan seluruh alam semesta dengan islam akan terjaga sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Islamlah yang bisa menjaga kehormatan seluruh kaum muslimin, karena itu umat terus diingatkan untuk menjauhi thariqah yang tidak menghantarkan kepada kemenangan, baik melalui people power maupun melalui jalur demokrasi/parlemen.
Para pengemban dakwah pun harus istiqamah dan terus waspada akan adanya bahaya yang mengancam dakwah mereka, baik bahaya kelas, maupun bahaya ideologi, karena dengan dakwaklah yang akan menghantarkan kepada penyadaran umat. Apalagi jika bahaya kelas maupun ideologi lebih keras upayanya oleh musuh-musuh islam, tentu bahaya ini harus lebih keras lagi untuk diwaspadai dan dilawan karena akan memalingkan umat dari thariqah dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Para pengemban dakwah harus selalu yakin bahwa thariqah inilah yang akan menghantarkan kepada kemenangan umat Islam termasuk mengusir penjajah Yahudi dari bumi Palestina, karena sudah cukup lama penderitaan kaum muslimin khususnya Palestina ini terjadi. Ummat harus segera mengambil jalan terbaik agar tidak ada lagi nyawa kaum muslimin yang terabaikan oleh kepemimpinan yang tidak berlandaskan kepada Islam.
Berbeda dengan kepemimpinan yang berlandaskan kepada Islam. Kepemimpinan yang berlandaskan islam akan sadar tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin yang diamanahkan oleh Allah untuk membawa umat kepada syariat islam dan membawa umat kepada tujuan penciptaan yang sesungguhnya. Pemimpin dalam islam tidak hanya membawa umat kepada keselamatan dunia tetapi juga keselamatan akhirat, karena pemimpin dalam islam akan sadar kepemimpinannya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin”.
(HR al-Bukhari).
