
BANJARMASIN – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (Bappedalitbang) Kota Banjarmasin melakukan kajian Potensi Ekonomi imbah Kayu Untuk Mendukung Wisata Kota Banjarmasin.
Kabid Litbang Bappedalitbang Kota Banjarmasin, Thius Salan mengatakan, sebagai kota yang minim sumber daya alam maka perlu mencari potensi inovatif yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Industri kayu yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat Banjar telah banyak menghasilkan limbah sehingga jika tak dimanfaatkan semaksimal mungkin hanya akan menghasilkan sampah.
“Perlu kreatifitas masyarakat dan dukungan pemerintah untuk memanfaatkan limbah kayu menjadi produk berkualitas, mengingat sejauh ini limbah dari kayu terbuang percuma,” kata Thius, usai Seminar Pengayaan Isu Kajian Potensi Ekonomi Limbah Kayu, di salah satu hotel Banjarmasin, Selasa (23/4).
Menurutnya, perlu ada pendampingan kepada masyarakat dalam meningkatkan SDM, sehingga mereka dapat meningkatkan ekonomi. Selain itu menurutnya, pihaknya juga akan membantu pengembangan usahanya dengan mencarikan pangsa pasar.
“Harapannya selain dapat mendukung pariwisata, juga dapat dikembangkan ke arah prodok kriya dan rumah tangga dengan meningkatkan kualitas produk dari limbah kayu,” tambah Thius.
Sementara, narasumber dari OSAN Indonesia Ahmad Junaidi menambahkan, untuk mengembangkan kriya kayu ini, selain mendorong masyarakat untuk mengolah produk lebih baik, diharapkan juga peran dan dukungan pemerintah membantu memperluas pemasaran.
“Peran perintah untuk membantu pemasaranya sangat diperlukan, bisa saja nanti dengan membangun galeri dan kawasan wisatanya dimana disediakan pemasanan hasil griya limbah kayu,”katanya.
Salah satu tokoh masyarakat, Hamdi mengatakan, pengolahan limbah kayu ini tentunya harus dipilih kayu yang berkualitas, sehingga dapat menjaga ketahanan kayu dan hasil olahan. “Jangan asal kayu saja yang dibentuk atau diukir, tetapi juga perlu memilah jenis kayu apa yang cocok dan memiliki kualitas,” katanya. via

